Dari Abdurrahman bin Ghanm, dari Nabi [ﷺ] bahwasanya beliau bersabda :
Barang siapa membaca -sebelum tsani kedua kakinya {merubah posisi duduk tahiyatnya}- pada shalat maghrib dan shalat subuh,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir.” (Sepuluh kali)
Maka setiap satu kali (bacaan):
- Dicatat untuknya sepuluh kebaikan
- Dihapus darinya sepuluh kejelekan
- Diangkat untuknya sepuluh derajat
- Menjaganya dari segala yang tidak disenangi
- Menjaganya dari setan
- Tidak ada dosa yang bisa membinasakannya, kecuali syirik
- Dan dia menjadi orang yang paling afdal amalannya, kecuali orang yang melebihi dia dengan membaca yang lebih afdal dari yang dia baca
- HR. Ahmad. Dinyatakan sebagai hadits hasan oleh Syaikh Nashir dalam Shahih at-Targhiib, 478 dan oleh Muhaqqiq Musnad, XXIX/512